Skip to main content
x
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. (oto: Dok.Siberzoneid

Polda Sumut Siap Jalani Instruksi Kapolri Turunkan Angka Stunting

SiberZone.id - Polda Sumatera Utara siap menjalankan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang mendukung program pemerintah dalam rangka menurunkan angka kasus stunting di Indonesia.

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak melalui Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya siap untuk menindaklanjuti instruksi Kapolri tersebut.

“Polda dan jajaran bergerak menindaklanjutinya,” ucap Hadi, Kamis (26/01/2023).

Menurut Hadi, pihaknya saat ini sedang mendata daerah mana saja yang menjadi sasaran utama dalam menangani kasus stunting.

Pada prinsipnya, sebut Hadi, Polda Sumut dan jajaran dalam menindaklanjuti instruksi ini akan memberikan kebutuhan gizi bagi anak maupun ibu yang sedang mengandung atau hamil.

Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk ikut membantu program pemerintah dalam rangka menurunkan angka Stunting di seluruh Indonesia.

Sigit menegaskan, jajarannya khususnya para Kapolres di seluruh Indonesia harus turun langsung ke lapangan guna mengecek apabila ada orang tua dan anak yang membutuhkan tambahan gizi.

Apabila di wilayahnya terdapat hal itu, Sigit menyebut, seluruh jajaran kepolisian harus turun untuk membantu menyalurkan kebutuhan gizi bagi anak maupun ibu yang sedang mengandung atau hamil. Tujuannya, agar terpenuhinya gizi yang baik.

“Sudah saya perintahkan kepada seluruh jajaran, seluruh Kapolres untuk mengecek betul di wilayah masing-masing. Sehingga kemudian Polri bisa ikut membantu menyalurkan kebutuhan bagi ibu yang hamil yang memang membutuhkan tambahan untuk gizi kemudian anak-anak yang sedang masa pertumbuhan,” kata Sigit di Kantor BKKBN, Jakarta, Rabu (25/1/23).

Dalam hal ini, Sigit mencontohkan seperti kejadian yang viral di media sosial (medsos). Di mana ada seorang ibu memberikan bayinya kopi susu saset.

“Kebetulan anggota kami melihat viral, ada anak bayi karena keinginan orang tua memberikan susu kemudian memberi susu tapi yang ada di dalam saset instan, kopi susu. Saya kira ini sudah kita tindak lanjuti,” ujar Sigit.(Gt0001)